[GarisHorizon] 00.19 WIB. pagi sekarang gue ada Ujian Teori Kejuruan. gue gak bisa tidur. Perfect! masalahnya bukan gara-gara belajar apalagi mikirin cewek. tapi, di samping rumah gue ada hajatan pernikahan. yang artinya, DANGDUTAN sampe pagi. nggak, gue gak benci dangdut, gue juga suka Meggy Z. tapi masalahnya itu adalah BERISIK.
kalo malem minggu sih ok ok aja. gue bisa maklumin. tapi masalahnya minggu ini bagi gue adalah Minggu-minggu UJIAN. malah dikasih musik dangdut keras-keras sampe pagi gini. eeeergh. kalo punya bom melotov udah gue lempar juga dah ke tetangga sebelah. sayangnya gue gak punya. jadinya dengan terpaksa niat mulia itu urung gue lakuin.
gue gak habis pikir, apa tradisi yang mengganggu orang lain itu mesti dipertahanin ya? apa salahnya sih hajatan itu di lakuin dari jam 8 pagi sampe jam 5 sore aja. gak perlu semalam suntuk gini. masa iya gue harus ketiduran pas ujian. kan gak lucu. asli gak lucu.
Arrrrrrgh. Gak Asiiiiiiik!
[GarisHorizon] Fenomena twitter emang luar biasa banget. dari pelajar sampe PNS. dari penjaga warnet sampe menteri. and gak lupa artis-artis yang emang udah pada kecanduan sama twitter. gue? gue juga dooonk. tapi followers sama following gue masih dikit banget. yang pengen di follow gue, follow gue dulu di @ArifChasan ya.. :) #promosi
tapi bukan itu yang pengen gue ceritain di sini. fenomena yang sebenernya yaitu terdapat banyak akun yang konsepnya terarah. kayak Joke, Fiksi, Kata-kata mutiara, sampe-sampe akun yang setiap twitnya adalah berita unik dan aneh.
gue tertarik sama hal itu. so, gue bikin akun yang memang terkonsep. maka lahirlah @SemutBijak . Dari akun tersebut gue pengen share hal-hal yang bikin follower semangat sama kata-kata mutiara, kata bijak, atau hal lainnya yang gue anggap berguna gue twit di situ. nah, berhubung baru bikin barusan. maka tentu aja followernya masih belum ada. maka siapapun yang follow @SemutBijak pasti di follow balik. and, kalau berkenan, tolong bantu dipromosiin juga yaaaa.. :)
@SemutBijak : Merangkai kata untuk membuat jiwa dan hati semangat. :)
[GarisHorizon] seribu tahun yang lalu, manusia yakin kalau bumi itu adalah pusat tata surya. lima ratus tahun kemudian, pemahaman baru tentang bumi itu datar diyakini oleh kebanyakan manusia pada zaman tersebut. lalu, beralih ke sepuluh tahun yang lalu, keingintahuan manusia sampai pada kesimpulan bahwa suatu kehidupan hanya mungkin ada di bumi, artinya tak ada kehidupan di luar bumi. sekarang, hal itu terpatahkan oleh orang-orang yang mendedikasikan dirinya dengan alat berupa teropong untuk melihat ke angkasa luar, bahwa ternyata ada kehidupan di luar bumi berupa bakteri. lalu pertanyaannya, apa yang akan kita ketahui besok? keilmuan seperti apa yang bakal kita yakini dalam sepuluh tahun kedepan?
Misteri.
kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok. inilah hidup, hidup memang seharusnya penuh kejutan. kita tak pernah tahu kemana arus angin kehidupan menyeret kita. apakah di hilir hidup kita mendapatkan kehormatan, kesuksesan, dan kebahagiaan. ataukah malah terinjak, terusir dan teraniaya oleh arus hidup itu sendiri. semuanya adalah misteri, misteri bola raksasa kehidupan dalam planet yang megah ini.
Do'a.
Adalah pendorong keyakinan kita untuk bisa bertahan dalam seretan arus kehidupan yang begitu kuat. entahlah bagi para atheis. bagiku, keeksisan Tuhan adalah mutlak adanya. Dia yang memutarkan roda penggerak kehidupan. Dia yang berperan sebagai sutradara jenius, memastikan semuanya yang bertebaran dilangit dan bumi tetap pada jalurnya. dan Do'a kita, sebagai bujukan kita padaNya agar skenarionya yang diberikan pada kita adalah skenario terbaik yang membuat kita kuat, tegar dan bijaksana menjalani tapak demi tapak kehidupan yang diberikanNya.
Mulailah berdo'a. yakinilah hidup yang kini kita jalani. dan akhirnya, di ujung kehidupan kita. semoga yang terbaik yang kita dapatkan.
[GarisHorizon] gue. tampan dan kharismatik. mempesona dan ngangenin. tapi hal itu sama sekali gak penting dibandingkan kenyataan kalo gue adalah siswa kelas 3 SMK di bulan maret. asli sibuk banget!. perasaan was-was yang dateng dari semua pihak yang khawatir kalo-kalo kita gak bisa minggat dari sekolah kita alias LULUS.
yup, Lulus apa lagi kalo bukan Ujian Nasional?
Ujian Nasional tahun sekarang beda kayak tahun-tahun sebelumnya, terutama dari kriteria kelulusan dan pelaksanaannya. kriteria kelulusan yang sekarang jadi 60:40 antara hasil UN dan hasil Ulangan Semesteran yang nilainya ada di rapot. pada pelaksanaannya, paket soal dipecah jadi 5 paket. yup, ada 5 jenis soal berbeda dalam satu ruangan. yang tentunya makin susah buat yang mau nyontek.
terus korekasinya apa gue nulis ginian?
gue cuman liat sekitar gue, gak siswa gak guru, semuanya ngutukin adanya UN. *UN punya salah apa coba?*.
gue? gue sama sekali gak benci UN, ni cuman ujian buat nilai di ijazah.gue lebih khawatir sama ujian tuhan yang bakal gue alamin sesudah ini. kata orang hidup baru dimulai setelah kita lulus SMA. yup, ujian yang sesungguhnya baru dimulai sekarang. gimana gue bisa ngadepin ujian yang keras didepan, kalo sama UN aja udah "lari-lari"?
bai de wai, rasa khawatir gue pasti ada. kalo sempet, pembaca Garis Horizon mau ya ngedo'ain buat kesuksesan gue. baik sukses di Ujian Nasional maupun sukses di Ujian Tuhan. ;)
wish me luck ya.. :)
[GarisHorizon] gue orang awam. gue posting hal ini cuman pengen ngeluarin pendapat gue yang minim pengetahuan. siapa tau dari pengunjung blog ini ada yang bisa ngelurusin pemahaman gue, yang mungkin salah n perlu dibenerin.
di SMKN 1 Subang, sekolah gue. kemarin tanggal 09 Maret 2011 ada acara pendonoran darah, tentu aja yang ngadain PMI *yaiyalah, masa TNI*. menurut sebagian besar umat manusia di dunia, menjadi pendonor darah adalah tindakan mulia. gimana nggak? kita -dengan suka rela- ngasihin sebagian darah kita buat orang lain dengan tujuan ngebantu orang-orang dalam bidang medis.
gue ikut ngedonor kagak?
nggak.
kenapa?
well, alesan pertama gue yaitu gue takut jarum. asli. gue kalo lihat jarum n darah sebagai tambahannya, tubuh gue langsung lemes n merinding abis. sensasinya itu looooh. brrrrr.
tapi, kalopun dipaksain sebenernya bisa-bisa aja, gue pikir gue bisa bertahan buat "niat mulia" gue. sayangnya, sedikitpun gue emang gak ada niat buat ngedonorin darah gue. alesannya simpel, coba liat deh berita dari
antara news ini. berita lama emang, berita tahun 2008, di situ tertulis harga 1 kantong darah adalah Rp. 155.000.00,-
*sekarang berapa ya?* dari situ gue punya pemikiran
"koq darah gue yang notabene kita kasih secara cuma-cuma, malah dijual. lumayan mahal lagi"
siapa yang diuntungin disini?...
tetap aja kan, suatu saat kalo kita butuh darah, kita diharuskan buat beli?...so, apakah kita benar-benar telah "menyumbang"?...
NB : catatan siswa bebal, yang minim pengetahuan dan wawasan.